I`m very proud of indonesian supporter in GBK (Gelora Bung Karno, red). Even the Timnas couldn`t brought the AFF Trophy`s back, overall they`ve shown up the best thing for our country. The Timnas has conquered for 4 times (because one match they`re defeated). For the harsh thing that happened in Bukit Jalil is nothing for us. Nothing to be trending topic in anywhere. Just let them (Malay, red) do everything. But we still know how to be fair. The euphoria recently is just the beginning. And Its prove our (Indonesian) passion to be united is never overcast. Since the Sumpah Pemuda declared at Oktober 28 1928, we still hope Indonesian always to be a unite. One power, One passion to push Indonesia toward.

Here the picts when I watched the first match between Indonesia and Malaysia which is the final score is so awesome (5-1).

When the goal happened, it`s firework

Seems they were so small indeed

Our team

See this Sector, full of red troops

And this?

*sorry I didn`t retouch my picts,, I still learning bot it... Tengku.

Saya nggak tahu apa yang ada dipikiran saya saat ini. Tapi pastinya saya tahu bahwa di kepala saya begitu ruwet dengan pendapat-pendapat yang menurut saya kebanyakan orang tidak mungkin berpendapat seperti saya.

Jakarta, 3 Desember 2010

Hari dan tanggal ini bertepatan dengan hari Bhakti PU. Yang ada di benak saya adalah suasana upacara yang khidmat dengan adanya begitu banyak orang yang hadir + calon cpns baru dengan cuaca yang cerah. But that`s totally just imagination. It`s hard raining for almost 2 hours. Dan payahnya semangat saya untuk ikut upacara langsung kendur. Betapa mental ini sangat-sangat tidak bisa konsisten. Tapi tetap saya paksakan berangkat even saya tahu hal itu tidak membuktikan apapun dan tidak akan efektif.

Saya yakin bahwa apa yang saya punya sekarang adalah kekuatan alam (konspirasi universal) dan pastinya usaha dan keinginan Tuhan untuk saya menjadi sekarang. Terus terang saya terkadang adalah pengeluh. Tapi saya sadar itu tidak membawa saya ke arah yang lebih baik atau setidaknya yang saya inginkan. Terlepas dari itu saya tidak habis pikir banyak orang yang selalu mengeluh akan apa yang mereka punya. Kalau tidak sesuai ya harus extra kerja keras lagi. Jangan menengadahkan tangan dulu baru tolak pinggang. Saya terus berpikir apakah sikap saya ini termasuk ke dalam salah satu sikap yang disebut "nrimo". Saya pikir tidak karena saya bukan orang seperti itu. Saya tahu apa yang terjadi tapi saya hanya berpikir saya belum punya cukup kekuatan atau bahkan alam pun belum mau berkonspirasi. Jadi saya pikir, daripada mengeluh dan tidak ada jalan keluar lebih baik saya lakukan apa yang saya punya sekarang dengan sepenuh usaha dan keikhlasan. Jujur sampai saat ini saya masih belajar akan arti ikhlas dalam hal sebenarnya.